Kendala & SOLUSI untuk Gabung PT BEST
“Saya sibuk bekerja sebagai karyawan. Apakah bisnis ini bisa dikerjakan sebagai sambilan?”
Banyak mitra PT BEST yang bekerja sebagai karyawan, buruh, ASN, bahkan TNI dan polisi. Tapi mereka bisa sukses di bisnis ini. Mereka bisa menjalankan bisnis di tengah kesibukan yang tentu sangat padat.
“Wah, hebat! Bagaimana cara mereka membagi waktu?”
Sebenarnya membagi waktu itu hanya masalah teknis. Kami yakin bahwa semua orang pasti bisa membagi waktu dengan baik, asalkan mereka bisa melakukan SKALA PRIORITAS dengan benar.
“Maksudnya gimana?”
Begini:
Jika sebuah pekerjaan kita anggap sebagai hal yang kurang atau tidak penting, pasti kita malas untuk mengerjakannya. Walau sedang ada waktu luang, kita pasti lebih suka mengerjakan aktivitas lain.
Adapun jika sebuah pekerjaan kita anggap sebagai hal yang sangat penting, bahkan kita jadikan sebagai PRIORITAS UTAMA dalam hidup kita, maka kita pasti selalu ada waktu untuk pekerjaan tersebut.
Contohnya adalah urusan keluarga. Misalnya kita sedang sibuk bekerja di kantor, lalu tiba-tiba datang kabar dari rumah bahwa anak kita dilarikan ke rumah sakit karena sakit keras. Pasti kita akan segera pergi ke rumah sakit, walau pekerjaan di kantor sedang banyak-banyaknya. Kenapa? Karena keluarga adalah prioritas utama.
Jadi ini sebenarnya bukan tentang cara membagi waktu. Ini tentang SKALA PRIORITAS.
Orang-orang yang saya ceritakan di atas, yang bekerja sebagai karyawan, buruh, ASN, polisi dan TNI, mereka bisa sukses menjalankan bisnis PT BEST, karena mereka menjadikan bisnis ini sebagai PRIORITAS UTAMA. Karena prioritas utama, maka mereka selalu ada waktu untuk bisnis ini.
“O, gitu. Tolong berikan saya alasan, kenapa saya harus menjadikan PT BEST sebagai prioritas utama?”
Alasannya sangat jelas. Sudah terbukti bahwa di PT BEST kita bisa berpenghasilan ratusan juta bahkan miliaran perbulan. Sudah banyak orang yang membuktikannya. Penghasilan senilai itu pasti jauh lebih besar dibanding gaji Anda sekarang, kan?
Maka tentu sangat wajar jika kita menjadikan PT BEST sebagai prioritas utama, kan?
INTINYA:
Jika nanti sudah gabung PT BEST, coba niatkan bisnis ini sebagai sumber nafkah utama Anda di masa depan. Adapun saat ini, Anda masih “terpaksa” menjadi karyawan dst karena penghasilan dari PT BEST belum mencukupi.
Anda memperlakukan pekerjaan saat ini sebagai “profesi sementara” yang suatu saat nanti akan ditinggalkan.
Sekitar 2 atau 3 tahun lagi Anda bisa resign sebagai karyawan dan fokus menjalankan bisnis PT BEST. Karena penghasilan Anda dari bisnis ini sudah Rp 100 juta perbulan.
Nah, dengan pola pikir seperti itu, maka saya yakin Anda akan selalu ada waktu untuk PT BEST. Dan soal membagi waktu, saya yakin Anda bisa mengaturnya dengan mudah, jika skala prioritas sudah dilakukan dengan benar.
Sangat masuk akal, kan?
- “Saya ingin gabung tapi tak punya modal.”
- “Hidup masih susah, banyak cicilan, penghasilan pas-pasan. Nanti aja gabungnya jika keuangan saya sudah stabil.”
- “Saya tidak pintar jualan.”
- “Saya tidak tahu harus ke mana menjual produknya. Saya bahkan tidak yakin produknya bisa laku.”
- “Saya tidak sanggup jika tiap bulan diwajibkan belanja produk (padahal tidak butuh).”
- “Saya tidak sanggup jika ada target penjualan.”
- “Saya tidak pintar ngajak-ngajak orang.”
- “Saya belum terlalu paham bisnisnya. Saya belum tahu bagaimana cara menjalannya bisnis ini. Saya akan pelajari lebih mendalam.”
- “Saya sibuk bekerja sebagai karyawan. Apakah bisnis ini bisa dikerjakan sebagai sambilan?”
- “Menurut saya ini bisnis MLM, dan saya tidak suka bisnis MLM.”
- “Apa beda PT BEST dengan bisnis MLM pada umumnya?”
- “Kendala saya belum tercantum di sini.”