Kendala & SOLUSI untuk Gabung PT BEST
“Saya tidak pintar jualan”
Tidak masalah. Sebab di PT BEST kita bukan diajak menjadi salesman atau pedagang.
Di PT BEST, kita bisa sukses walau tidak pernah jualan produk seperti salesman atau pedagang.
“Lho, kok bisa?”
Ya, karena semua profit di PT BEST dihitung dari transaksi belanja produk, bukan dari jualan.
Jadi agar bisa sukses di PT BEST, yang harus kita lakukan adalah MEMPERBANYAK BELANJA, bukan memperbanyak jualan. Bahkan tanpa jualan produk pun bisa sukses.
“Lho, kalau saya hanya fokus belanja tanpa jualan, produknya bisa numpuk di rumah saya, dong?”
Hehehe…, bukan seperti itu konsepnya. Tapi begini:
- Jika Anda berhasil mengajak si A gabung menjadi mitra PT BEST, maka saat gabung itu dia belanja produk. Namanya belanja FO (First Order). Dari belanja FO si A, Anda akan mendapat profit tertentu.
. - Misalnya Anda (sebagai mitra) belanja ulang atau RO (repeat order), di mana produknya untuk dipakai sendiri atau dijual ke orang lain. Maka dari transaksi RO ini Anda bisa mendapat profit tertentu dari PT BEST.
. - Jika mitra-mitra di bawah Anda melakukan transaksi FO maupun RO, maka Anda pun bisa mendapat profit dari transaksi belanjanya.
. - Jadi: Agar sukses di PT BEST, sebenarnya yang harus kita lakukan adalah memperbanyak transaksi FO maupun RO, baik yang dilakukan oleh kita, atau oleh mitra-mitra di bawah kita. Sebab dari situlah datangnya berbagai macam profit dari PT BEST.
. - Jualan produk itu sudah di luar sistem. Jadi jika Anda berjualan produk, maka itu sudah tidak ada hubungannya dengan sistem PT BEST.
Profit yang BISA kita dapatkan dari sistem seperti yang dijelaskan di atas, jumlahnya bisa BERATUS KALI LIPAT LEBIH BESAR dibanding profit dari jual beli biasa. Anda tentu lebih memilih profit yang jauh lebih besar, kan?
Kesimpulannya: Bisnis PT BEST bisa dijalankan oleh orang-orang yang tidak pintar jualan. Jadi Anda tidak perlu khawatir, ya….
- “Saya ingin gabung tapi tak punya modal.”
- “Hidup masih susah, banyak cicilan, penghasilan pas-pasan. Nanti aja gabungnya jika keuangan saya sudah stabil.”
- “Saya tidak pintar jualan.”
- “Saya tidak tahu harus ke mana menjual produknya. Saya bahkan tidak yakin produknya bisa laku.”
- “Saya tidak sanggup jika tiap bulan diwajibkan belanja produk (padahal tidak butuh).”
- “Saya tidak sanggup jika ada target penjualan.”
- “Saya tidak pintar ngajak-ngajak orang.”
- “Saya belum terlalu paham bisnisnya. Saya belum tahu bagaimana cara menjalannya bisnis ini. Saya akan pelajari lebih mendalam.”
- “Saya sibuk bekerja sebagai karyawan. Apakah bisnis ini bisa dikerjakan sebagai sambilan?”
- “Menurut saya ini bisnis MLM, dan saya tidak suka bisnis MLM.”
- “Apa beda PT BEST dengan bisnis MLM pada umumnya?”
- “Kendala saya belum tercantum di sini.”